Bahagia Itu Sederhana

3 hari yang lalu
Mendengar istri mengomel di rumah, berarti aku masih punya keluarga.

Mendengar suami masih ngorok di sebelahku berarti aku masih punya suami.

Mendengar ayah dan ibu menegurku dengan tegas berarti aku masih punya orang tua.

Merasa lelah dan pegal linu setiap sore, itu berarti aku mampu bekerja keras.

Membersihkan piring dan gelas kotor setelah menerima tamu di rumah, itu berarti aku punya teman.

Pakaianku terasa agak sempit, itu berarti aku makan cukup.

Mencuci dan menyetrika tumpukan baju, itu berarti aku memiliki pakaian.

Membersihkan halaman rumah, jendela,
memperbaiki talang dan selokan air, itu berarti aku memiliki tempat tinggal.

Mendapatkan banyak tugas yang merepotkan, itu berarti aku dipercayai dapat melakukannya.

Mendapatkan rekan kerja/bisnis yang mengesalkan menandakan karier/bisnis ku masih bergerak dan hidup.

Mendapatkan banyak komplain dari customer kita menandakan bahwa customer kita masih ada, masih loyal dan menginginkan kita menuju perubahan ke arah lebih baik.

Mendengar nyanyian suara yang fals, itu berarti aku bisa mendengar.

Mendengar bunyi jam alarm di pagi hari, itu berarti aku masih hidup.

Akhirnya banyak hal yang dapat kita syukuri setiap hari.

Berhenti mengeluh dan bersyukurlah. Bersyukur dalam setiap keadaan meski tak ada alasan untuk bersyukur sekalipun.

Repost ntah orang bijak darimana
Sejatinya kita punya waktu banyak untuk bersyukur. Untuk merenung. Saya pikir, tidak ada habisnya alasan untuk bersyukur selama kita masih hidup. Karena bernafas, berdetak, bergerak, melihat, mendengar, dan aktifnya milyaran sel ditubuh ini ada disetiap detik. Kurang apa lagi meen..

Lebih capek mana, mengeluh dengan berayukur? Sama sama berucap, sama sama kerjanya neuron motorik nervus tujuh, area broca wernicke daaan hati.

Pagi ini saya mengeluh kedinginan karena ac kereta. Kemarin saya mengeluh kepanasan karena ac kereta mati.

See..

Mau dikasih keinginan saya atau ndak, saya tetap ndak bersyukur.
Jadi bagaimana kalau sekarang dbalik,

mau dikasih keinginan saya atau ndak saya tetap bersyukur

Selamat pagi

Kita memang tidak pernah dituntut untuk menjadi perfect. Karena hanya satu orang yang mungkin bisa.

Tapi saya dengar, kita dituntut untuk menjadi "tidak apa adanya".

Menerima apa adanya membuat berhenti memperbaiki diri, membuat merasa tinggi hati.

Jadi jangan berpuas diri ya cin, selalu bisa lebih baik setiap harinya :)

Jangan lupa tetap bersyukur setiap menit setiap detik tidak ada habisnya nikmat yang diberikan. Berlipat lipat betapa baiknya sang penyayang :)