tanggal 1 januari

Hari minggu.
TKP : kos
Siang siang, udara tanggung dan ngegantung, hujan enggak, panas juga engga. Angin juga rada galau pisan. Sebentar sebentar sepoi sepoi, berlanjut tenang melenakan.
Selesai sholat berdua dengan salah seorang sahabat, memecah suasana dengan berbicara banyak keinginan dan bisa dibilang mimpi yang benar benar ingin untuk direalisasikan. dan jawaban yang selalu diberikan : Do, cin! Do!
Posisi pertama duduk, terus nglendot di dinding, lama lama semakin turun terus berbaring. rasanya lebih asoy lagi kalau diatas langsung tembus awan dan dinaungi pohon rindang.
Tiba tiba,

"dubraakk"
"Baca ini nih, cepet. Bagian ini, 3 lembar doang kok. "
Sumpah, menggoda iman banget disodorin novel ini. Aku lagi ujiaaaaann.
Dan disalah satu halaman :


"Itulah hakekat sejati kebahagiaan hidup dam. Hakikat itu berasal dari hati kau sendiri. Bagaimana kau membersihkan dan melapangkan hati, bertahun tahun berlatih, bertahun tahun belajar membuat hati lebih lapang, lebih dalam, dan lebih bersih. Kita tidak akan pernah merasakan kebahagiaan sejati dari kebahagiaan yang datang dari luar hati kita. Hadiah mendadak, kabar baik, keberuntungan, harta benda yang datang, pangkat, jabatan, semua itu tidak hakiki. Itu datang dari luar. Saat semua itu hilang, dengan cepat,  hilang pula kebahagiaan. Sebaliknya rasa sedih, kehilangan, kabar buruk, itu semua juga datangnya dari luar. Saat semua itu datang dan hati kau dangkal, hati kau seketika keruh berkepanjangan."

" Itulah hakikat sejati kebahagiaan, dam. Ketika kau bisa membuat hati bagai danau dalam dengan sumber air sebening air mata. memperolehnya tak mudah, kau harus terbiasa dengan kehidupan bersahaja, sederhana dan apa adanya. Kau harus berkerja keras, sungguh sungguh , dan atas pilihan sendiri memaksa hati kau berlatih. "
(Tere-Liye , Ayahku (bukan) Pembohong)

Melting.

Dan ..

Nohok.

Saya suka bagian yang mengatakan bahwa mendapatkan hati yang lapang itu g instan. Untuk menerima dan apa adanya itu butuh latihan, berulang ulang, bisa jatuh bangun, bisa sampai salto salto bahkan.
Bukan apa yang kita dapat, tapi apa yang kita punya(hati).


Saya tidak bilang saya sudah sampai tahap itu. Saya masih banyak ingin ini dan itu. Dan hati perempuan saya masih suka berkeinginan memiliki ini dan itu. 

Tapi perubahan tak bisa menunggu, besok sajalah, kalau sudah beginilah begitulah.

Semuanya bisa dimulai dari SEKARANG, detik ini dan tahun ini.

from google



Dan. .

Percaya g percaya, semua detail yang ada sudah direncanakan seindah indahnya dari yang di atas.
Bahkan mungkin kearah mana daun akan jatuh dan arah angin di setiap musim.
Setiap inci langkah sebuah ulat yang sampai ke bajumu, pasti ada sesuatu.
Bisa saja kau tahu apa sebabnya, bisa saja akan menjadi pertanyaan sampai nanti. 

dan pertanyaan kenapa begini, kenapa begitu, kenapa aku disini, kenapa, kenapa dan kenapa.
Dan kenapa harus esok, bukan sekarang?

everything have 'the right time', ,the best scenario that we ever had. 

bukan saja masalah waktu, tapi masalah orang, subjek, objek, tempat, dan semua nya.
dan mungkin saja jika kamu tau, semua mungkin ada begitu banyak benang merah yang rumit. yang tak kamu mengerti karena keterbatasan yang kita miliki. 

Dan apakah kita berhak protes? 
dunia pikiran kita tak seluas yang Dia punya. 

Suatu saat kita akan menganga, ketika kita diberi kesempatan untuk mengerti. .




Rumah Panti

Dan cukup lama termenung di depan bangunan ini, seolah mengagumi hujan berdentang dentang di atas kepalaku. Mengetukku menyambut teriakan teriakan tanpa nada, bebas merambas.
Segera masuk, segera masuk.

Putih apa adanya. Berderet deret foto tua bersahaja. Kursi kursi merah kuno ala kadarnya, beralas ubin ubin abu, cukup tau aku rumah ini begitu sederhana. Suara suara itu menarikku masuk, memaksa.

Lorongnya sebentar, anak anak itu berlarian ke arahku,
" minta pangkuu, minta pangkuu."

Seketika berfikir sebentar. Sesederhana itu, permintaan mereka. Teringat masa kecilku dengan bertumpuk mainan sampai tercecer karena kepenuhan. Begitu mudah menunjuk sesuatu dan akhirnya pulang menenteng sekresek barang pilihan. Mungkin banyak diluar sana, anak anak dengan  rumah lengkap, dengan keluarga lengkap dan hasrat memiliki sesuatu yang selalu terpenuhi.

Anak- anak ini, ,

Kegembiraannya sudah lebih dari cukup ketika dipangku, diajak bercanda, bermain tepukan tangan , sepotong kue dan susu.

. . . . .

Seharusnya aku lebih banyak lagi bersyukur. .

(masih)

duduk dan merenungi hujan
hujan, hal paling romantis kata seorang sahabat
karena tuhan memberi "sesuatu" bahkan sebelum hambanya meminta
hidup, betapa bersyukurnya
di setiap detik nya, Dia tahu setiap bagian terbaik untukmu
kamu mau berkata "tidak" ?
dan Dia sudah punya jawaban untukmu 
"nikmat mana yang kamu dustakan"

dan lagi lagi hujan datang, 
mengguyur penyesalan yang dibangun sendiri
dan lagi lagi Dia datang, 
menjadikanku bagian dari hidup orang lain

suatu saat pasti akan terucap, "memang aku harus disini"







Waktu - waktu bersama-Nya

Teh Pagi

Mendung itu bukan berarti matahari tak ada, bukan?
matahari cuma tertutup sementara, ,
Hujan juga bukan air mata, ,

Mendung dan hujan bukan berarti bumi sedang bersedih..

berimajinasi ala sendiri

dan aku mencoba untuk tidak larut dalam pasir hisap buatanku sendiri
doaku masih untuk-Mu, berharap pasir hisap itu hanya fatamorgana, yang segera hilang jika aku sudah menemukan oase yang sesungguhnya

 Perjalanan ini masih jauh, masih butuh tenaga, masih butuh air, jalan masih terlihat panjang, belum tahu pasti berujung kemana, yang terlihat cuma titik di ujung bukit. Tapi kenapa masih gelisah, terlalu pengecut untuk berkata aku akan kalah dengan niatku sendiri. Apakah harus kubangun ilusi dan imajinasi untuk membuatnya terlihat nyata?

Dan dahaga, masih belum menemukan airnya. . .

sebuket bunga untukmu

rasanya debu debu ini yang membuatku pilek sampai demam,
debu debunya membuat gatal, mendatangkan mediator inflamasi yang sudah lama tertidur,,
"alhamdulillah ya, sesuatu banget saya bisa kerja lagi"..katanya.

beberapa hari berjalan, banyak hal terjadi, bisa datang dan pergi, bisa menciptakan banyak rasa..
hai, maaf aku yang bisu tak punya lagi kata ketika ayahmu meninggal, menelfonmu hanya akan menambah duka,
kamu yang satu hari sebelumnya bercerita tentang dia, yang kamu baru dekat 2 tahun ini setelah belasan tahun lama nya makan dari meja yang sama,
kamu yang bangga dengan dia yang dekat dengan tuhan, yang melepas waktu waktunya dengan doa, yang menamatkan belasan kali kitab kita selama ramadhan,
dia yang paling khawatir, ketika kamu jauh di sebrang kota, sendirian, ,
dia yang selalu bertanya apakah sudah punya pacar? hal yang membuatmu ingin membuang muka, bukan karena tak suka tapi menurutmu sekarang belum waktunya. Hal yang membuat kamu menyesal, karena sebuah tanda. Dia yang hanya ingin kamu dijaga, tidak sendiri, ketika dia pergi menghadap.
dan saya bangga dengan kamu, saya yakin dia juga.
Bersedih sekaligus menguatkan itu tak mudah..
Tapi saya tahu, kamu berpegang pada yang Maha, kamu tak salah sof!:)

unek 2

Dan hidup menyapaku di waktu pagi,,


mencolek colek mengajakku berenang menyelami kata memaknai hari

Pelari

Tak sadar aku sudah berlari, tak kuduga aku sudah mengejar
Dan saat ini aku sedang lelah, berjalan pelan tapi pasti akan lebih aman

karena aku bisa tahu kapan aku berhenti, dan kapan aku akan berlari lebih cepat lagi

Waktu, masih setiakah kau menunggu?

Kuliah sudah menjemput

Kupeluk bantalku erat erat, menyerap memori kecil di kamar berjendela dua
mencium bau keringat saudara laki-laki paling kecil, merengek minta ditemani di suatu subuh, takut
menyetel kembali teriakan ibu, menyuruh ini dan itu, 
mendengar suara langkah kasar saudara laki laki pertama, membangunkanku sahur
dan ketika tubuh ini begitu lelah menatap dunia, akan kutatap atap kamar yang sempit
Semuanya masih terasa bisa terjangkau, ketika udara terasa begitu panas, dan alam yang tak bersahabat lagi, berbaring di kasur terasa lembut seperti rumput, udara panas terasa hangat menciptakan sepoi, tercium bau tanah lapang, atap seteduh pohon yang menaungi tubuh,,
Kamarku,,hanya sesederhana itu

Yaahh,,kita berpisah lagi, kutinggalkan sedikit jiwa disitu, menyelimutimu ketika hujan terasa begitu dingin, dan debu terlihat begitu kejam. Doakan saya di kota sebrang sana...

Buat Niwanda

2 september, baru sadar waktu mengajakku bertanding berlari cepat,,meninggalkan angin yang berjalan ke barat. Hai, aku terlambat menyapa september kemarin. Dan aku sudah terpaku lama pada deretan huruf sejak bulan kemarin,,
" Kami bingkai september dengan kejujuran" , di undangan salah satu kakak. Tidak perlu diceritakan betapa indahnya mereka, akan membuat berdoa lebih kyusuk lagi tentang siapa yang akan disamping kita nanti!
Welcome September!:)

Seseorang berjalan memasuki ruang perpustakaan sma, bercanda, berbicara dengan penjaga buku buku tua. hanya kuamati sambil berlalu. Dia sama di semua sisi, khas bentuknya.Dia yang bertemu aku yang melankolis. Dia juga yang berkata aku teoritis. Dan akhirnya sedikit kapok bercerita padaku. Dia bertanya bagaimana memasukkan gajah di dalam kulkas, kujawab, buka saja pintu kulkas nya, masukkan gajahnya, lalu tutup kembali. Aku yang tak peka, dia mungkin hanya butuh didengar, dan aku terlalu kaku untuk berfikir ke arah lain. Dia, seorang sahabat yang membawaku ke sahabat sahabat yang lain, dua yang tak kalah uniknya. hai, aku lupa menyapa kalian, bagaimana lebaran?:)

Malam tadi, mungkin akan berbeda dengan tak hadirnya satu orang keluarga, mungkin tak ada sebuket bunga, tidak ada kue berlilin , dan aku tidak terlalu puitis membuatkanmu puisi,  hanya angin malam yang sedikit dingin mengantarkan salamku, dan mungkin tak kau dengar. Dan bergantilah hari, satu langkah metamorfosis yang tetap membuatmu sama, berisi harapan harapan. kamu, yang belajar untuk tegar saat perahumu goyang, tapi dunia terlalu buas untukmu berjalan sendiri, dan kami akan selalu datang ketika kau panggil.
Teriring doa untukmu, untuk harapan harapanmu, untuk keluargamu, dan kedewasaan yang terus melekat didahimu. dan aku terlalu lancang untuk membuatkan skenario esok untukmu, berdoa semoga skenario tuhan selalu yang kau anggap terbaik.

Happy birthday! Twenty is coming!:)

*peluuukk..

 :) :) :) :)


maaf yaa

Hiruk pikuk takbir berkumandang tadi malam, memecah suasana malam selasa yang penuh hingar bingar. Yak, aku dan segenap keluarga desa merayakan 1 hari lebih cepat dari yang sudah ditetapkan. Bukan mencari masalah, cuma melaksanakan apa yang sudah diyakini. Masjid penuh, berlarian anak-anak kecil, aku mereka tau ini hari bahagia. Dan usai, memang sudah usai, yang kemarin datang sekarang sudah beranjak pergi, melambaikan tangan, menyisakan kebahagian bagi orang yang benar benar memegangnya, menjadikanya lebih dari bisa, karena memang basic nya luar biasa, meninggalkan penyesalan, bagi yang tak tahu berkah sesungguhnya ada di depan mata.

Maaf,

sederet ucapan sibuk datang meninggalkan lelah pada saluran telpon. Berbagai bentuk, yang tetap melantunkan kata maaf, mencoba mendekat ketika dirasa jauh, memohon sesuatu yang abstrak, melumurkan lumpur dengki iri di hati. Aku pikir lebih dari itu, memaafkan butuh lebih dari sekedar kata, maaf seperti melepaskan genggaman batu bara. Bisa datang tanpa diminta, bisa juga tak datang meskipun sudah merajuk. tapi memaafkan itu anggun, melebarkan ruang di dada, menghancurkan bilik bilik yang tak seharusnya ada.

Dan yang sering dilupakan, sebuah kata syukur. bersyukur, tahun ini bisa mengecupmu kembali, memberi kesempatan untuk berbenah, meminta kelapangan hati, dan mencari tempat di dekat sang maha. Di ujung hari, mungkin yang dinanti atau dihindari karena perpisahan pasti ada , ketika semuanya merunduk memohon kesucian dari sang pencipta, dan mengais kata " dimaafkan", , selalu terselip doa
 " semoga bisa bertemu kembali nanti"

dan untuk semuanya, dengan segala kerendahan hati, mohon maaf atas semua khilaf, , 
Happy Ied day

not really important

It have been 4 days,,
aku meninggalkanmu sendirian, apa kamu menungguku di tepi jendela, menatap satu per satu tangan yang mungkin tuan mu, menebak nebak, ,
Sangat sepi, menunggu memang menyebalkan bukan? Itu seperti insomnia, dan kau paksakan untuk menghitung domba 1 sampai seribu, tapi kamu sadar itu tak kan berhasill..
matamu berkaca-kaca, apakah dia sungguh tak datang lagi? mengisi bagian diriku yang kosong, ,
Padahal dia tahu, kamu ada untuk diisi, satu kata darinya pun tak apa...



*jeritan blog g diupdate

Hiaa,,aku datang lagi, membawa sebungkus cerita. It's reall, no hoax.

Di sudut sebuah kota, dengan letak kampus di perbatasan.
Jauh dibelakangnya, melewati gang cukup besar namun padat manusia. Seekor lalat tak sengaja membaca tempat itu, "wisma Delta". Pagi begitu nyaman dirasa dibawah selimut, kata "mimpi indah" masih melekat di kepala, membawa angan yang tak sempat menjadi fakta di dunia nyata. Debu enggan menyapa, menarik diri untuk bertemu dengan angin. Sinar, tertelan oleh malam yang menyisakan gelap di ruang ruang.

dubraaakk. . .
" Ciin, kamu baru bangun juga, sama doong.."
dewi, sang bonek menyapa, entah kenapa lebih terdengar seperti komandorberbicara pada bawahan. rambutnya masih acak acakan,
Badanku masih berselimut biru, memeluk guling, menyeret tangan. heran.
"hmm,,jam berapa toh? "
bernafas lega. Jam 7.45 pagi. Malam malam tanpa tidur membuatku begini, puasa bergerak di pagi hari.
" kata bridal, kitaa kuliaahh nyooong.."
"kata siapa? orang kita jam 10 sampe jam 2."
sedikit gentar, melangkah keluar, ohh, pagi seperti bernyanyi melodi yiruma, damaiii.
"Bridall, kelasku jam 10 kan yakk??"
"hehhh,,,sekarang kamu kuliah kalii."

aku, dewi.

"hahhhhh???"
...........................................................................

Tiba di kampus 10 menit setelah itu. How come???

Rincian : mandi ala kemah 3 menit. berpakaian seadanya tapi lengkap 3 menit plus jilbab. Ambil motor, sambil triakkk
"tutupin pintunyaaa dooong, aku udah telaaattt." makan waktu 2 menit.

Ngebut tapi g ugal-ugalan 2 menit.

Sampai kampus, 15 menit kemudian ..*kelas sudah mulai
dewi dateng.
"cepet amaaatt...G mandi yaa????"
.......................................................................................



ternyata masih ada manusia g percaya, mandi 3 menit itu benar benar ada.

surat sahabat 2

Tak terhingga, bilangan tak terbilang. terlalu banyak hingga tak ada habisnya.
Jangan tanya apa dan siapa, karena itu akan membuatku sakit.
Jangan tanya kenapa, karena alasanku sungguh tak masuk akal.
mereka begitu dekat, tapi jauh, menasehati tapi menyakiti hati.
Mereka akan berkata aku gila..tatapn meremehkan dengan apa yang aku punya..mereka anggap itu sampah.

Jadi biarkan aku dengan sebongkah benda yang sudah aku jaga lama, bertahun-tahun.
tergores di sebagian sudutnya, jatuh lalu aku pungut kembali, dan mereka tetap berkata itu sampah.
Tak perlu bersusah payah menyangkal, karena mereka tak akan mengerti, meski pita suaraku rela berkoar koar sampai seok. .



Surat Sahabat 1

Jalan- jalan sore sangat menyenangkan ya, meskipun tak bertemu matahari dan angin sore. Why? Aku hanya berjalan-jalan di dunia maya, pantat ini terlalu setia rupanya dengan kursi kamar dan tanganku terlalu erat bergandengan dengan laptop. Jadi ada yang punya ide bagaimana caranya memisahkan mereka? Mungkin akan kucoba metode adu domba atau cemburu-cemburuan.
Sampai akhirnya bertamu di akun seorang sahabat, melihat satu demi satu apa yang disebut status, tak perlu susah menebak apa yang sedang di hati, tertulis tersurat dalam akun nya. Galau rupanya, dan masih dengan cerita-cerita yang sama, dengan perasaan yang sama, hanya waktu saja yang terus berjalan, semakin berat buat dia dan waktu untuk bersahabat, karena dia tak bisa tinggalkan yang lalu. Punggungnya masih tertulis, " masa lalu", matanya masih berusaha melihat kebelakang, kau tak takutkah sahabat, akan menabrak tembok atau pohon??

Sadarkah teman- teman, 70 persen yang orang keluhkan adalah tentang "kamu dan dia"? Mungkin memang hati kita yang beranjak dewasa, dan "dia" sebagai media nya, tapi terpuruk bukan selalu jalan terbaik...

Spesial untuk sahabatku yang tinggal di sebrang jawa,,Rindu ber chit chat denganmu

random from google


hari ke 17


Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17-8-05
Wakil-wakil bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta

Cuma beberapa baris saja, lompatan sejarah yang menyatakan kita merdeka. Bendera yang dibuat tergesa-gesa, sembuyi sembunyi sebelum akhirnya dikibarkan. Banyak darah tumpah, rasa takut setiap malam,dan pertanyaan apa benar ada saat nya jiwa kita benar benar merdeka? Banyak yang perlu dikorban untuk sekedar kata Merdeka. Dan semuanya bertaut taut seperti rajutan, cerita tentang nyawa, cerita tentang rasa takut, cerita tentang apa itu pahlawan yang sebenarnya.

Merdeka, karena kita punya cita cita untuk menjadi satu bangsa
Merdeka, bisa tidur nyenyak tanpa rasa takut akan ditembak tiba tiba
Merdeka, dari takut apa anak istriku besok masih hidup
Merdeka, bebas mengatakan bahwa kita warga Indonesia
Merdeka, berjuang dengan sebilah bambu dan senjata sederhana

tapi apa sekarang, setelah 66 tahun lama nya, kita sudah benar benar merdeka?
Coba sentil dan lihat lebih dalam. Buka mata lebar-lebar. tentu dengan kacamata rakyat tanpa kepentingan politik.
apa masih ada yang takut, besok kita akan makan apa?
apa masih ada yang gelisah, apa anakku bisa mengenyam pendidikan?
apa masih ada yang mengiba, saat rentenir datang dan menyita hunianku?





Semoga suatu saat kita benar benar merdeka!:)


* no idea

Surat untuk Tuhan



 Di tengah malam, aku mulai berbicara dengan Tuhan. Ketika semua orang membisu, hanya Dia yang berbicara, Ketika semua orang tuli, hanya Dia yang mampu  mendengar. Ketika aku tak tahu harus bertanya kepada siapa, Dia datang menjawab segalanya. Berbicara, membuat ragu menjadi pasti, Dia memang ada.


Aku mengirim surat tanpa alamat, karena suratku sampai tanpa pengirim dan cap pos. Cukup di tengah malam, dengan dialog- dialog hati. Dia menjawab dengan mengetuk hatiku, menyembuhkan hati yang sudah sangat robek dan terkoyak. Ketika menangis dan kenapa selalu muncul dengan tanda tanya, Dia mengusapku dengan belaianya yang tak terlihat.


Tuhan, jawabanmu memang kutunggu, tapi kenapa aku masih bersedih, ikhlasku belum kudapat. Apa aku salah meminta, aku salah berkata-kata. Atau memang niatku yang sejak awal salah? Ataukah aku belum cukup baik untuk menerimanya. Tuhan, dialog ini tak akan pernah berhenti mengalir, melalui nadiku yang merah, atau berbalik menjadi vena yang biru. ungkin sampai nanti saatnya detak yang membawa aliranya berhenti. Tuhan, tolong jangan bosan, mendengar kalimatku yang sama dan biasa, dengan permohonan permohonan kecil dan sederhana, setidaknya bagi-Mu. Tuhan, semoga kau tak bosan bertemu denganku, walaupun dengan mata yang terbuka sempurna, dan tangan yang tak sanggup mengangkat ke atas..


Tuhan ada di mana-mana!:)
random google


Home sweet home

"Be who you are and say what you feel, because those who mind don't matter, and those who matter don't mind."
Dr. Seuss
Jangan ditanya, apakah aku seorang tuan rumah yang baik, karena akupun masih mencari apa baiknya rumahku ini. Rumah dibangun dari sebuah keengganan, rasa sebaliknya ketika kamu benar-benar menginginkan sebuah hunian. Aku, yang masih mencari apa perlu aku aku memiliki rumah ini, apa aku cukup puas dengan segala bentuk perabotnya. Aku, yang masih ragu, apa perlu aku beri sedikit jiwaku sebagai ornamen di dinding-dindingnya. Aku, yang masih bingung, perlukah aku memamerkan rumahku seperti barang di etalase. Sungguh, aku masih belajar menjadi penghuni yang baik.
Tapi perlahan, aku berfikir ketika sejenak keluar dari rumahku, bertamu pada beberapa tetangga, yang ini , yang ini atau yang ini, dan beberapa tetangga yang begitu baik.

Sepertinya rumah ini mulai nyaman, meski banyak lubang di sana sini. Apa salahnya punya cerita, apa salahnya dengan seorang aku, apa salahnya jika orang tau bagaimana aku, apa salahnya dengan cerita cerita sedihku. Aku hanya sedang bercerita pada alam maya, dan kadang hanya bertanya, sekedar bertanya tanpa perlu dijawab.

yeahh,,in the end, aku suka rumahku, aku bisa bersantai sejenak tanpa berfikir seseorang akan berkata aku aneh, atau sesseorang yang menganggapku lebay.

Now, It really feel at home!:)


pict from here

capture it!



Harta karun keluarga ku mungkin hanya sebuah kamera tua, dengan flash retak, yang sampai sekarang masih ada. Umurnya mungkin sudah hampir 30 tahun. Saksi bahwa aku ada di sini. Bernafas dan memiliki jiwa. Lempengan panjang bergulung, hanya hitam putih, menjadi berlembar lembar warna,,cukup merekam bahwa mereka memang ada. Bahwa mereka masih di satu kursi berdua, suka bercanda sambil meracik makanan bersama. Kenyataanya, lembar-lembar itu hanya berbungkus plastik tipis, tak menyangka ada banyak cerita di sana. Ibu, hanya tertawa terbahak mengingat, dengan backsound koes plus, foto 1 kecamatan di dili tanpa dibayar dikerjakan bapak, dengan satu kamera. Harapku, aku bisa membuat kamera utuh kembali!:)
random from google

Hope

Dear whoever I marry, I don’t care what you look like, or how you dress. Promise me you’ll take me closer to God, and my heart is yours.

Someday, I hope someone say this to me. 

random from google

 

Embun Pagi

Ramadhan hari ke -4.
Seseorang datang dan pergi, kadang membawa harta untuk dibagi, hanya dengan senyuman, perkataan yang menguatkan atau pelukan yang membuat tabah. Atau kadang membawa luka, duri kecil yang terselip diantara jemari bersalaman.
Maaf. Bukan kata maaf yang setiap kali sekedar menyapa melosot keluar dari mulutmu, bukan yang diumbar dengan diskon, bukan kata yang dihafal dan dipaksakan, sungguhkah dari hati?
Maaf kadang tak terucap dari bibir, tak terdeteksi dengan aksara ,tak terjamah dengan digital,,

Maaf, seperti melepaskan batu membara yang tahan air, terbang begitu saja, ya, terbang begitu saja, seperti embun yang menguap ketika pagi mulai panas, ,

Maaf, seperti mencabut jarum yang terlanjur membuat lubang, menjahit lukanya, ,

Maaf, kadang hadir dengan tiba-tiba, bergandengan dengan Ikhlas,,

Khilaf, memang sudah berjodoh dengan Maaf,,
Selamat Berpuasa!:)

from random google


Words from heaven

" Kamu bisa bikin kupat nggak,ndug?"

Gadis kecil itu melangkah, menatap lamat-lamat wajah itu lalu menggeleng perlahan.
"Sini simbah ajarin."
" Simbah, bisa buat ketupat?"
"iya, sini duduk di samping simbah."

Gadis kecil itu melupakan kejadian sebelumnya, berhenti menangis dan duduk di samping wajah orang sepuh tadi, umurnya memang tidak muda lagi, tapi badanya masih segar dan besar.

Tubuhnya yang kecil, memaksa gadis kecil itu menatap kakeknya lagi, ya, kakek kandung dari ayahnya. Kakeknya tersenyum, mengangkat tubuh cucu nya ke atas kursi.

Dari jauh seperti sepasang kakek dan cucu yang sangat akur.

Setiap ramadhan, ingatan tentang kakek yang telah pergi selalu datang lebih banyak dari biasa. Pembawaanya yang wibawa dan penyayang, membuat aku kecil, dekat denganya. Pergi ke sawah, ke kolam ikan miliknya, bersepeda dengan atau sekedar membuat ketupat bersama. Ketika sakitnya, semua cucunya berebutan mengambil jadwal menjaga. Termasuk aku yang saat itu terlihat sok dewasa, berbekal uang seribu untuk membeli jajan, dan berjaga semalaman dengan abang sepupu. Toh apa jadinya?? Tertidur pulas di ranjang simbah.

Ada sosoknya di depan mataku, bapak, sama persis dengan kakek. Pembawaanya, sikap tak mau diamnya, ,

Bercerita dengan mereka berdua seperti melihat film perjuangan, mereka tak kalah menjadi pahlawan meskipun hanya untuk keluarga kami. Hidupnya selalu penuh semangat, penuh keyakinan bahwa tuhan selalu di sisi. Hari ini, bapak bercerita banyak tentang kisah simbah yang berjuang buat anak anaknya, *sambil latihan nyetir ini
tentang bapak muda, yang suka bersepeda dari jogja sampai semarang,sepeda turun temurun dari kakak pertamanya, kedua smpailah padanya,,tentang keluarga kecil bapak yang harmonis, tentang hidup dan bagaimana berjalan dengan orbit jati diri, belajar bahwa hidup tak pernah sia-sia.

Banyak cerita yang buat aku semakin dan semakin kangen sma simbah..
Semoga simbah damai di sana!:)

Can U?


Dua kaki kecil bersandal jepit itu seharusnya telah sadar dari awal. Kedatanganya hanya membuat dia sadar, dia pasti patah, hanya menyiksa dengan film film masa lalu. Melihat sepasang mata yang sama, tangan dan kaki besarnya yang sama, senyumnya, dan tawa membelah langit itu.  Meneteskan air mata tak membuatnya kembali, Dia harus sadar. 
Dia hanya berusaha tegar, tidak salah bukan? Diantara tawa nya ada tangis, ada luka yang terjepit jepit karena berusaha dia tutup. Dia bilang, "sudaah,,sudaahh. Cukup!"
Sudah cukup capek buat semuanya, ntah benci atau suka, itu sudah berakhir. Menajamkan apa yang dirasa tidak akan berarti apa pun. 
Dan ketika bayanganya mulai pergi, ada rasa lega, rindu, dan harap. Kau tahu? Dengan secuil harap dia masih bisa lakukan apa saja, berkata ingin apa saja..dan itu sungguh menyiksa..
the picture is from here


Bisa kau pahami? Aku mohon, , bantu dia.

time is life

"If you don't have time to read, you don't have the time (or the tools) to write. Simple as that." 

Beginilah liburan, ,ohh, maaf, aku sudah berjanji tak kan memarahimu lagi. I have no idea.
Berhutang dengan waktu, merasa waktu tak bernyawa dan mulai meninggalkanku ke belakang. yeahh,,aku khawatir aku sudah meremehkanmu, wahai waktu. Aku sering merasa , kecap-kecap manis yang kau beri, akan kuingat.
Sebenarnya, liburan ini sangat indah, saudara saudara. Bersantai, menghabiskan waktu , tanpa digigit tanpa perlu disuapi. Tapi kenapa ya? Selalu ada rasa bersalah setiap waktu berjalan begitu biasa, terlihat sempurna, but actually I do nothing. How ?? How??
Sebenarnya, sejuta rencana, klebat klebat kebaikan muncul di kepala. dengan harga yang sama, sejuta harap dan doa akan berguna. selalu berkata dalam hati , berjanji ini dan itu akan aku lakukan, tapi pada akhirnya? Kosong, nol besar pake senyum. 
So, I have to wake up! Hooooiii...

dengung nya sampai ke telinga. I need something : 
yeaahh..


daannn



dunno,,It'll work or not. I'll try. 


Fighting!!!




  

tali penghubung langit

Seseorang "aku yang lain" berkata dengan teguh, sungguh-sungguh bahwa impian didepan mata .
Tenang, kamu pasti bisa, pastiii bisa!!

Dia tak membiarkanku di tempat sama, di raga yang tetap sama. Aku rindu, aku takut dia tidak akan kembali padaku. sekarang aku sangat membutuhkanya. Aku melihat dia. Dia yang lain, dan dia yang lain lagi. Aku melihat, takut, bahkan aku takut bertanya mengapa. Aku terlalu pengecut, dia bilang.

Kamu terlalu takut melangkah , padahal kamu tak lumpuh.
Lihatlah mereka di sebrang sana, mengulurkan tanganya satu satu, berharap kamu maju. 

Mungkin benar, aku yang menarik badanku pergi, sambil menyeret karena sungguh aku tak mau. Aku mau merengkuh tangan-tangan itu. 

Aku iri melihat kalian. Teman, bawa aku pergi, tolong!


*sedikit bad mood mengingat sesuatu




Good Night

Aku dataaaang. Entah kau pakai cara persuasi apa, maaf atas sejuta alsan untuk tak berkunjung..
*ehem ehem

Cerita si penghujung malam, Entah dia termasuk hitam karena malam, atau putih sebagai penerang. Yang pasti dia selalu menantikan malam, bukan bintang, atau bulan.Dia benci ketika harus bertemu dengan mimpi, karena bertemu sang mimpi, bukan menjadikanmu pemimpi, tapi menjadikanya terjebak merasakan apa yang sudah ingin ditinggalkan. Malam memilin mimpi, melukis satu demi satu seninya.
Tapi malam, menjadikan si penghujung malam bisa bertemu dengan si penghujung pagi,,
Walaupun tak akan pernah lama, karena ketika si penghujung malam lelah, dan beranjak pergi, si penghujung pagi baru akan datang. Dan pada akhirnya sang penghujung malam hanya akan melihat punggung..


Good night

" hei, how are u?"
it's time to see u again, right?
Where?

In my dream..


Why are you so far a way?
*ugh

Malam menjemput

Aku menginjakkan kakiku dengan bangga. Kuat. 
lelah yang menggelitik, kalah oleh kangen yang besarnya luar biasa.
dan ketika sampai, lelah menjadi nyata,, tatapan mata lekat lekat ke dalam benda panjang yang lembut, siap untuk diserbu. Aku ingin bantalku, serta selimut biru dari bali andalanku. Doa terucap,
Tak sabar menyambut pagi, jika aku masih ada, pantai Wonosari ,,Aku datang menjemputmu!:)

Home

Hari ini hari terakhir, tapi bukan terakhir dalam hidup, menatap satu satu barang rumahan. 
Satu cangkir sedang untuk setiap sore yang menghangatkan, dan mengingatkan bahwa pagi akan segera datang. Satu sendok, garpu dan piring yang mengingatkanku bahwa kamu harus rajin olahraga, beratus kalori kau rebut masuk ke dalam gastric dari atapku. 
Satu pak buku kuliah,
 menatap iba, dan berbisik padaku " semsester ini bukan menjegal langkahmu ke arah mimpi, tapi hanya melatih langkahmu agar lebih tegar semester depan."
Satu paket alat berdandan, menegaskan, kau harus selalu bersyukur," kau cukup cantik untuk menatap setiap pagi."
Satu kipas angin, mengusir angan jahat untuk menjebol kamar ibu kos, membuat jendela besar membiarkan angin masuk dan pulang kembali.
satu celengan besar, meredam anganku untuk membeli ini dan itu.

That's all. This time to say good bye. Aku akan segera menyampaikan salam kalian kepada teman-temanmu di rumah. Bersama "Risma" ku yang sudah diservice, sejauh 67Km, menunggu ucapan "welcome home" dari keluarga. Daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaghhh!:)

See ya @jogja kota budaya..

Quick Posting

" kemarin aku seperti batu yang tergerus topan, pecah berpuing menjadi pasir.
Terombang ambing angin mengikuti musim.
tapi angin membawa serta hujan, menenggelamkan pasir. Saat itu, hujan membawaku pulang, menyadarkanku bahwa angin serakah.
Membawa dan menyentuh apapun yang dia suka. setelah bosan akan diputar-putar dan dihempaskan ke tanah.
Sekarang aku ingin bermetamorfosa menjadi karang. Kuat, pelindung pantai.
Pada saatnya nanti aku hilang karena ombak, membawaku beristirahat, dan menjadikanku bagian dari pantai. Takdir yang nanti membawaku menjadi pendamping ombak , meskipun ada kalanya menepi di pantai, tapi dia akan kembali ke laut....."

* Di tulis saat malam menjelang. 12/07/2011. Nothing to do. Hanya berbaring dan berangan.
Setiap molekul punya massa. Setiap hidup punya waktu. Tapi satu bedanya, massa bisa kau ubah, tapi waktu tak punya toleransi apapun. Semoga hari esok lebih baik...

Maaf.


Harapan pulang ke rumah dengan bahagia hancur gara-gara selembar kertas putih, dan ada namaku.  Nim 47.  Huaaaa,,sedih! Remed menghancurkan duniaku!

Akhirnya harus mbatang di solo, untung lagi banyak acara, solo batik carnival cukup menghibur. Pulang kemaleman trus pintu kosan sudah dikunci, mana operator telepon lagi error, ngungsi dah ke kosan temen yang ternyata air pam nya lagi matii..kyaaaaaaaaaaaaa! kejamnya duniaa..

Di salah satu pagi, ternyata aku g nganggur. Ada jadwal jaga klinik di suatu tempat bernama jagalan.  Harusnya sih sama andin, tapi sayang sekali, dia ada acara Bem nya yang harus karantina seminggu. Kusenggol  tuh devi, sambil natap matanya penuh harap. Tatapan mataku sudah bisa berkata :

“please dep, temenin yak! Gantiin si andin tuh. Jaga klinik ku akan hampa tanpamu”
Devi cari kresek hitam. Pengen muntah. Tapi toh akhirnya dia mau.*hahhaah
Berbekal 1 sms petunjuk, akhirnya sore itu sampelah di klinik. Ternyata navigasiku oke juga. Gps kalah tuh. Pertamanya sampe bingung banget.

“ yang mana dev, sepi gini. Katanya deket masjid. Lah ini masjid dikelilingi rumah dari semua sisi”.
Tiba” ada ibu ibu.

“puskesmas ya? Itu mbak di situ”.

Kepalaku rotasi 90 drajat counter clock wise. 

Kulihat rumah kecil, dari depan kecil banget, kira kira sepos ronda gitulah. Tapi emang ada tulisan warna biru yang mengatakan bahwa itu klinik yang dimaksud. Ada ibu ibu yang tiba” ngasih kunci. Teka teki terbongkar sudah.

Pas masuk.

“woooowww”

Kaget banget, koleksi obatnya lengkap banget. Udah dikelompokin menurut golonganya. Ada juga paket praktis yang siap buat baksos. Tuhan memang adil. Jangan sekali kali liat sesuatu dari bungkusnya. Terlalu sempit.

“dev, ini kita lagi lagi yang pertama. Mana udah jam 5 gini. Coass belum ada lagi”

“ liat mukaku kau udah tau jawabanya”

Mengisyaratkan pertanyaan yang sama denganku.
Dateng satu pasien.

What..”how is this dev??”

Tenang. Akhirnya aku inisiatif ngobrol sama ibunya *nenek sih sebenernya, sambil nensi yang ternyata tinggi beutzz. Hipertensi. Akhirnya aku jelasin dokternya belum dateng.
Aku punya ide. Liat riwayat ibu nya di buku besar warna biru. Gejalanya sama tuh. Dan aku tau banget ni obatnya ini ini dan ini. Sama kok kayak yang di buku. Aku udah mulai otak atik obat. Tak bungkusin semuanya.

“Ngapain kamu cin? Gila kamu. Kamu belum boleh bikin obat. G’ legeartis tau. Dasar nekat”

“ ITu loh sama. Coass juga belum tuh, tapi boleh kalo di klinik”

Oke oke. Aku nyerah. Matanya sadis banget ngliate.

Nunggu. 1 menit. 2 menit. 5 menit. Arrgh,..

Aku telpon semua tuh coass dan dokter yang haruse jaga. Sampe ada yang ngangkat ,

“Ada apa dek? Maaf ya saya g bisa dateng. Obatnya ini ini dan ini…Dikasih ini soalnya gini dan gini dan gini. Besok Belajar farmako lagi yaa.”

Tuh kan obatnya bener. Tatapan maut balesan ke devi.
Oke oke. Dia nyerah juga.Hahaha
Ibu satu ini pulang. Kageet. Ternyata di belakang udah masuk banyak pasien. 6 lebih deh kayaknya.
Lemes banget sama devi. Gimana nihhhh????

Titt tuutt titt tuttt.

SMs masuk : “Aku g bisa dek. Aku g berani orang belum coass! “

Bales : “ Help me please mbak! Kirim siapa aja deh, asal jangan malaikat maut”

Ada nenek nenek dateng. Mungkin kelamaan nunggu, jadi beliau inisiatif duduk disamping ku.

BU dokter, mata kulo blabur. Mumet ra ketulungan. Nyuwun obate bu. Kulo mboten kuat. Angger  ngadeg ngliyeng ngliyeng. “

 ( Bu dokter, mata saya kabur. Pusingnya g ketulungan. Mainta obatnya , bu. Saya g kuat. Setiap berdiri rada muter muter.)

Ngliat mata neneknya aku g tega. Seperti kesiksa banget. Dan aku g ngerti apa-apa. Aku masih semester 4 yang belum masuk blok mata. How is this, deevv???

Cuma bisa bilang : “ maaf ya, dokternya belum dateng. Sabar yaa..”
Nenek bilang : “ Matur nuwun sanget nggih. Matur nuwunnn” . (makasih sekali ya. Makasih.)

Aku g tega bilang kenyataanya. Aku g berhasil manggil sesorang dateng ke sini. Yakk, aku ngerti tatapan devi , dan ngerti harus ngomong apa ke pasien ini.

Ibu ibu, nyuwun sewu sanget. Dokter nipun mboten saget mriki. Nyuwun sewu sanget bu, besok mriki meleh nggih.” ( Ibu, Ibu, maaf sekali ya. Dokter nya g bisa ke sini . maaf sekali bu, besok ke sini lagi ya)
Sedih deh liat wajah wajah kecewa banget. Aku baru ngrasa, segitu butuhnya ya. Dosa banget aku, belajar aja g bener. Males malesan pula.

Titt tuttt tittt tuuuuttt.

Balesan ; “Oke oke . Aku dataaaaaaaaaaaang”
Aku : “ Telat mbak, udah tak suruh pulang”

Yang bikin terharu. Aku nemenin devi sholat di masjid depan. Begitu aku masuk .
Mereka nyalamin . Dan sungguh sungguhbaiik banget. Sediiihhh,,kenapa aku g guna gini siih.

“Bu dokterrr”.

Anak anak kecil berlarian.Seneng banget ngliat mereka. Iseng dah tak tanyain .

“ kalian punya cita cita kan, mau jadi apa besok”
Mereka punya jawaban yang sama.

“ Samaan sma mbaknyaaa. “

“Dokteeeerrrr”

Degg. 

Akhirnya aku pulang. Sayup sayup terdengar suara nyanyi mereka. Katanya lagi latihan buat acara 17an.
“ ngggaaakk nggaaak kuat. Ngggaaak nggaaakkk levellllll”

“ playboyyyy playboyyyyyyy…”
………………………………………………………………………………….
Muka ku sama devi sma. Anak jaman sekarang.


Home and sick


Aku homeshick. Pengen pulang, tapi osce ini membuatku gila. Kangen hamparan sawah, langit oranye di sore hari, dan sunset yang bisa langsung dilihat dari depan kamarku. Tinggal sediakan teh anget dan camilan sambil duduk duduk di balkon. Satu lagi, aku kangen si pendiam dan si jahil.
Rama. Nama panggilanya rama,singkatan dari Ramadhan. Yang sering saingan sama bapak, yang suka dipanggil dengan sebutan “Romo”. Dia lahir tepat 4 hari sebelum lebaran, saat orang orang bersuka cita menyambut lontong opor di meja, kami sekeluarga berbahagia double, untuk  janin yang dikandung ibu, dan untuk lontong opor. Dia lahir premature dengan mata yang sipit dan kulit putih, otomatis sering dipanggil “anak cina” dikeluarga kami.  Sontak dia pasti bilang
“ aku anak jawaaaaa”.
                “ hahahaha…”
Gelak tawa. Sering dia buat heboh, mencairkan suasana. Yang sebelumnya canggung, sedater es, mencair dan lumer menjadi air. Mengalir. Dia pernah spontan triak,
“ Waah, mbaknya itu g nutup aurat mbak, keteknya kelihatan tuh. “
“Ehhh, jangan keras keras. Hati hati ngomongin orang”
“tapi beneran, perempuan kok kalau keluar rumah g pake baju panjang.”
“Sstttt..”
Dia masih kelas satu SD.  Dia ngomong apa yang dia tau, tak peduli orang disekitarnya akan tersinggung atau mungkin tertawa. Dia Cuma tau sekelumit tentang perasaan orang, yang dia tau, orang senang akan tertawa, dan yang sedih akan menagis.
Dia protes. Selalu protes. Dan sering Tanya mengapa begini mengapa begitu. Dan g akan berhenti sampai orang yang ditanyain g bisa jawab lagi. Dan oh ya, dia suka sekali makan telur, hamper setiap pagi , ada dua hal yang g pernah absen, telur dan spongebob.
Aku bingung ketika suatu saat dia tiba tiba nanya.
“ mbak cin, besok mau jadi dokter ya?”
“ iya, ini masih belajar sekarang. Makanya kamu juga harus rajin belajar biar pinter”.
“Tapi aku g mau jadi dokter. Aku mau jadi ahli IPA”.
“hahaha, Kenapa g mau jadi dokter?”
“ Dokter itu bohong. Masa aku sesak Cuma dikasih obat alergi terus. Ya kapan sembuhnya.”
Diam. Aku Cuma bisa diam. Rama memang paru parunya sakit. Entah kenapa, bronkus , saluran paru parunya selalu terisi oleh lendir. Yang akan bertambah banyak jika dia sakit pilek atau batuk. Dan dia selalu ada waktu drop setiap bulanya.  Jangan salah sangka, keluarga kami sudah membawa nya ke dokter senior terbaik di jogja. Seorang spesialis paru paru. Itu pun, Dokter tak tahu penyebab meningkatnya jumlah lender lender itu. Dan dokter tau cara gampang untuk memberi tahunya,
“ Idiopatik”
Istilah ketika kau tak tahu penyebabnya apa. 
Kadang tak tega melihatnya sesak. Tak bisa tidur dan merengek di malam hari. Bersahabat dengan lender dan tisu tisu itu, taka da yang mau bukan? Dan dia Cuma seorang anak kecil, yang Cuma tahu bahwa di dalam paru parunya banyak lender. Dan dia tahu, bahwa dia sulit untuk sembuh.
Calon dokter. Kamu tahu. Dia tahu. Kakaknya nanti akan menjadi seorang dokter, orang yang dia bilang pembohong karena tak bisa menyembuhkan sakitnya. Sedih sangat. Itu rasanya seperti koki yang ketika ibunya membutuhkan bubur karena sakit, dia tak tahu resepnya. Atau seorang arsitek, yang tak punya ide bagaimana membuat rumah untuk keluarganya sendiri. Saat ini juga aku sadar, kenapa tuhan memberiku jalan untuk sebuah profesi ini, bukan menjadi ahli kimia seperti obsesiku dulu. Tapi suatu saat mungkin dia akan mengerti, atau bahkan akan berprofesi sama dan akan menjadi teman sejawat kakaknya. Who knows?:)

SL ( bukan SuLe)


Welcome Friday!


"Kyaaaaaaaaaaaaa"
Berasa gantiin kuda nya pak delman. Dipacu berlari dikejar delman isinya bertumpuk ujian.
Tapi di depan ada delman juga, g kalah numpuk bukunyaa.
Hey guys, How are you today? Berharap anda memiliki hari yang lebih hidup dari pada saya.
Setengah hidup aku berjalan menuju ruang ujian, tidak lembur, tapi cukup membuat mataku setengah terbuka, tak secermerlang biasa..cieehh. *dikejar kaca ajaib

Yaakk! Akhir semester, bau liburan sudah tercium, padahal belum dibeli pak dekan dari pasar.
Critanya lagi pada sibuk ujian akhir semeseter, muka mukanya udah sama datarnya kayak leptop, saking setianya nemenin tugas akhir atau belajar. Ada yang mukanya ada tulisanya mirip buku cetak terbitan kos-kosan.
Hehe, 2 minggu sudah, responsi dan ujian tulis berjejal jejal ngantri di depan. Lega Banget dong?
Kagak juga!

Masih ada satu lagi nih, momok mahasiswa Fk, ujian SL *bukan sule,
SL= Skill Lab. Jadi critanya mahasiswa disuruh unjuk gigi, dihadep satu dosen.
Ngapain?
Ada banyak skill yang harus dimiliki dan dijiwai oleh setiap biji calon dokter. Buanyak memang.
Dan di sini nih, ada ujianya, namanya osce.
Tiap mahasiswa masuk satu ruangan yang isinya satu dosen sepaket sama pasien sama kasus yang harus ditangani. Paket Hemat keramat. Tapi nih, sekali ujian, bisa 5- 10 ujian osce, dan dikasih waktu masing masing 8 menit,
Tak selesaii?
Nasiib g lulus mahh,,
Tapi g semua ujian Osce buruk,banyak kenanganlahh.
Setiap tahun meninggalkan bekas tersendiri, karena deg-degannya, dosen yang mau dan tingkahnya macem macem g kebaca, dibentak bentak, dikerjain, dibilangin g luluslah, diketawain,  dicurhatin, macam macamlah tingkahnyoo.
Semster akhir tahun pertama osce nih misalnya. Kelompok ku harus pulang mundur, yang harusnya jam 10 dah balik, harus nunggu dosenya ampe jam setengah dua. Nunggu mah gpp, critanya dokternya lagi operasi. Maklumlah..
Nah kebetulan dapet urutan kelima aku, masuklah dengan hati bahagia, soalnya dosenya dah ngamcem ngasih nilai minimal lulus..*g puass,kurang itu dook
Masuklah di ruangan. Critanya ada pasien minta pemeriksaan kepala dan leher. Bla bla bla,,ampe berbusa busa, ngintip ngintip sih poinya dapet maksimal semua, sampe akhirnya, ada hal yang harus tak tanyain ke dosennya,,badalaaahhh,, dokternya tidur toh. Alamaaakkk!
Pasiennya malah ribut,
" udah mbak, lanjutin aja. Biarkan nerusin nilanya dimimpi"
"?????"

" What?"


Tiba tiba dokternya bangun mendadak.
" COBA LAKUKAN JVP"

Yang pertam dilakukan adalah..bla bla bla..

Belum slesai ngomong..

" COBA LAKUKAN PEMERIKSAAN MATA"

Yang pertama dilakukan adalah bla bla..
Belum slesai ngomong juga...

"YAKK, SILAHKAN KELUARRR"


………………………………………………………….


*Gelap gulita. Mata berkunang kunang. Dunia gonjang ganjing. Temen kelompok mukanya berubah kayak alien. ..

Pasrah deh..


Tapi pas hasilnya keluarr..

*ngieeeekk
Dapet 90. Syukur alhamdulillahhhh. 



Buat arek arek yang besok osce!!!SemangKA!:D

Jatuh Cinta

Sore ini, saya bertemu sahabat SMA saya. *brasa tuaaaa, SMA udah lama. Tujuan utama sih, nemenin salah satu temen saya ke salah satu toko asesoris, gelang berbandul clover nya rusak dan perlu untuk direparasi. gelang itu sebenernya kembar empat, clover, LUCKY!:D
Itu tujuan UTAMA, well, bertemu di kampus dia, dan pada akhirnya karena terlalu kangeen *dia sekarang batuk batuk nahan muntah, cuma duduk di taman kampus. Sepi. Dilindungi pohon- pohon, diterpa mentari di naungi awan sore.
Bercerita tentang kabar masing- masing. Kita berempat, tentu masih sendiri* read: single. yang pertama,tentang teman saya yang ada di jakarta, sedih karena g bisa nonton Super Junior *what?? si won oppaaa, dan sedih karena nilainya mungkin turun semester ini, tapi dia tidak sedih sepertinya gara gara habis putus sama pacarnya. Kayaknya dia sudah kebaal. Atau si cubby, yang dapet minggu tenang tapi penuh tugas,


" gimana bisa tenang coba, kalo tugas numpuk"


Yeah, we shared about everything. Sampai  akhirnya ngobrolin tentang salah satu event di kampusnya, dan akhirnya menyebut satu nama " FRAU". 


Asing memang. 
Dia seorang penyanyi, pemain musik, dan seorang mahasiswa. Pertama mendengarnya rasanya aku tidak terlalu tertarik. Sampai akhirnya aku buka google, dan menemukanya..


ini dia,,sekilas aku lihat seperti sherina munaf, mirip kan?:D
gambar dari sini niih.


Pertama kali dengar? Lagunya tenang banget, main pianonya g bisa diragukan lagi. Merinding seketika. Aku langsung jatuh cinta. Sukaaaa....Sukaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!:D


Single nya apa aja nih :


01. I’m a Sir
02. Mesin Penenun Hujan
03. Salahku, Sahabatku
04. Rat and Cat
05. Sepasang Kekasih Yang Pertama Bercinta Di Luar Angkasa
06. Glow



Cekidot!:P

Mahasiswa biasa. Biasa telat, biasa tidur di kelas. Biasa makan permen biar g ngantuk. Biasa inhal kalau belajar ngebut semalam. Biasa dengan otak biasa saya. Biasa bertanya hal bodoh tapi memang saya tidak tahu. Sungguh saya mahasiswa biasa.
Tapi hari ini, tak terbesit sedikitpun niat untuk menodai ilmu pengetahuan. Murni saya ingin belajar, tapi sayang seribu sayang, sekali lagi saya bilang saya mahasiswa biasa, biasa telat. Andalah yang luar biasa, dosen saya dari salah satu laboratorium terkemuka, Anda memang sungguh luar biasa, setengah teman kampus saya terlantar diluar karena telat semua. Mereka juga mahsiswa biasa seperti saya, mahasiswa biasa TELAT!!!
 

tentang hidup

Malam ini kau datang lagi,,sebagai teman baik aku pikir.
Meskipun "cahaya bulan" masih menjadi ost saya menulis ini. Bagaimana kabarmu? tenang, saya tidak akan bertanya tentang dia. Bagaimana kuliahmu? Bagaimana keadaan keluargamu? Sering kau ceritakan beratnya kuliah dulu, dan sekarang mungkin semuanya berjalan lebih baik, dan saya pikir kau jadi semakin dewasa. memang waktu adalah pembelajaran kawan!:D
Sebenarnya posting ini sebagai balasan postingku yang kemarin, berhubung kau tak marah, mungkin satu posting lagi tidak masalah. Menulis di sini seperti berbicara dengan kau di sana, ntah sedang apa, dan sekali lagi maaf karena sudah mengusikmu.  Kata seorang teman, hidup itu simple, tapi kamu (aku, kamu, kita, semua) yang rumit. Dan kamu pasti setuju jika aku bilang, berfikir sedrhana dan semuanya akan menjadi lebih mudah.
Tapi ada beberapa hal yang tak bisa disederhanakan, seperti hitungan matematika, beberapa persamaan mungkin akan menjadi lebih rumit jika disederhanakan, dan mungkin kau tak kan pernah menemukan jawabanya. Satu langkah berani, yang itu memang sederhana, tapi menjadi sangat rumit karena beratnya. Tapi kau sudah berani mengambilnya. Aku salut, kawan, meskipun aku menjadi sisi yang tereliminir..

Hmm,, dan sepertinya tidak pantas jika aku mengenang kembali sekarang buku yang aku tutup kemarin, berbicara hari esok mungkin lebih berarti bagi kita, masa depan dengan jalan masing-masing,,dan kita lihat nanti apa kata tuhan. Tuhan pembuat skenario terbaik bukan?:)
masih ingin banyak berbicara, tapi percuma karena terlalu banyak,,

Tapi ingatlah, aku tidak menyesal atas hari hari kemarin, Nice things!:)

P.S. : teruntuk seorang perempuan disana, maaf untuk penghianatanku kemarin. 

Patok besar bernama jati diri

Mungkin kemarin masih sibuk mencari, ke satu ruang keruang lain,,
mencari yang muat yang nyaman,,
bukan seperti topeng yang dicat indah. topeng tetap saja topeng.
Topeng indah yang membingungkan orang karena mukanya bisa berganti ganti , 
menyenangkan tapi tetap semu,,membingungkan dengan pertanyaan siapa kamu sebenarnya

saya tidak menyalahkan kamu kawan, yang tiba tiba menjatuhkan saya kejurang ketidak tahuan
lupa ingatan siapa saya karena syok berat
saya anggap itu sebuah pembelajaran bahwa saya labil dan mengclaim diri saya siapa
mungkin karena itu saya menulis
karena kadang saya tak tahu siapa saya
saya tak peduli ada yang bilang tulisan saya aneh dan melo
atau sering mengatasnamakan aku dan aku
sekarang sudah sampai pada titik dimana saya menemukan diri saya kembali

patok sudah tertancap dan saya tidak akan mencoba mencabutnya lagi


P.S. : buat dua orang tua di rumah sana, tenang ,,anakmu sudah kembali!:D