berimajinasi ala sendiri

dan aku mencoba untuk tidak larut dalam pasir hisap buatanku sendiri
doaku masih untuk-Mu, berharap pasir hisap itu hanya fatamorgana, yang segera hilang jika aku sudah menemukan oase yang sesungguhnya

 Perjalanan ini masih jauh, masih butuh tenaga, masih butuh air, jalan masih terlihat panjang, belum tahu pasti berujung kemana, yang terlihat cuma titik di ujung bukit. Tapi kenapa masih gelisah, terlalu pengecut untuk berkata aku akan kalah dengan niatku sendiri. Apakah harus kubangun ilusi dan imajinasi untuk membuatnya terlihat nyata?

Dan dahaga, masih belum menemukan airnya. . .

2 comments:

  1. wow, rumit rumit.
    rumit untuk mengerti maksudnya..
    imajinasinya terlalu liar.. hehehe

    BalasHapus
  2. roe : imajinasi yang dibangun sendiri dan dinikmati sendiri!:)

    BalasHapus