sebuket bunga untukmu

rasanya debu debu ini yang membuatku pilek sampai demam,
debu debunya membuat gatal, mendatangkan mediator inflamasi yang sudah lama tertidur,,
"alhamdulillah ya, sesuatu banget saya bisa kerja lagi"..katanya.

beberapa hari berjalan, banyak hal terjadi, bisa datang dan pergi, bisa menciptakan banyak rasa..
hai, maaf aku yang bisu tak punya lagi kata ketika ayahmu meninggal, menelfonmu hanya akan menambah duka,
kamu yang satu hari sebelumnya bercerita tentang dia, yang kamu baru dekat 2 tahun ini setelah belasan tahun lama nya makan dari meja yang sama,
kamu yang bangga dengan dia yang dekat dengan tuhan, yang melepas waktu waktunya dengan doa, yang menamatkan belasan kali kitab kita selama ramadhan,
dia yang paling khawatir, ketika kamu jauh di sebrang kota, sendirian, ,
dia yang selalu bertanya apakah sudah punya pacar? hal yang membuatmu ingin membuang muka, bukan karena tak suka tapi menurutmu sekarang belum waktunya. Hal yang membuat kamu menyesal, karena sebuah tanda. Dia yang hanya ingin kamu dijaga, tidak sendiri, ketika dia pergi menghadap.
dan saya bangga dengan kamu, saya yakin dia juga.
Bersedih sekaligus menguatkan itu tak mudah..
Tapi saya tahu, kamu berpegang pada yang Maha, kamu tak salah sof!:)

2 comments: