Surat untuk Tuhan



 Di tengah malam, aku mulai berbicara dengan Tuhan. Ketika semua orang membisu, hanya Dia yang berbicara, Ketika semua orang tuli, hanya Dia yang mampu  mendengar. Ketika aku tak tahu harus bertanya kepada siapa, Dia datang menjawab segalanya. Berbicara, membuat ragu menjadi pasti, Dia memang ada.


Aku mengirim surat tanpa alamat, karena suratku sampai tanpa pengirim dan cap pos. Cukup di tengah malam, dengan dialog- dialog hati. Dia menjawab dengan mengetuk hatiku, menyembuhkan hati yang sudah sangat robek dan terkoyak. Ketika menangis dan kenapa selalu muncul dengan tanda tanya, Dia mengusapku dengan belaianya yang tak terlihat.


Tuhan, jawabanmu memang kutunggu, tapi kenapa aku masih bersedih, ikhlasku belum kudapat. Apa aku salah meminta, aku salah berkata-kata. Atau memang niatku yang sejak awal salah? Ataukah aku belum cukup baik untuk menerimanya. Tuhan, dialog ini tak akan pernah berhenti mengalir, melalui nadiku yang merah, atau berbalik menjadi vena yang biru. ungkin sampai nanti saatnya detak yang membawa aliranya berhenti. Tuhan, tolong jangan bosan, mendengar kalimatku yang sama dan biasa, dengan permohonan permohonan kecil dan sederhana, setidaknya bagi-Mu. Tuhan, semoga kau tak bosan bertemu denganku, walaupun dengan mata yang terbuka sempurna, dan tangan yang tak sanggup mengangkat ke atas..


Tuhan ada di mana-mana!:)
random google


7 comments:

  1. membaca tulisan ini aku jadi ingat salah satu tulisan'ku 2 tahun lalu.

    http://roevolusi.blogspot.com/2009/10/intermezzo.html

    intinya barangkali sama kali yah. hehe

    BalasHapus
  2. nah, kalo kt org emang lbh baik doa wkt dini hari krn biasanya lbh khusyuk ;)

    BalasHapus
  3. Roy : aku barusan baca, cuma mungkin beda niat kali ya!:)

    mbak maya : iya, waktu waktu hening dan sendirian, semakin nyata rasanya tentang keberadaan tuhan!:)

    BalasHapus
  4. cindi...cindi... (kenapa saya ga bisa komen ya?). maafkan saya... -___-

    BalasHapus
  5. yups.. mungkin beda niat.

    tapi.. nice share lah.

    BalasHapus
  6. mungkin beda niat.. karena dirimu melihat dari jendela Semua sudut, dan aku mengintipnya dari balik pintu.. halah..!!! :))

    BalasHapus
  7. roe : hahaha,,perbedaan maskulin dan feminim!:P

    Mbak annes : g bisa komen, terlalu terpana sama wajahku ya mbak??*aiihh, jadi maluu

    BalasHapus