Surat Sahabat 1

Jalan- jalan sore sangat menyenangkan ya, meskipun tak bertemu matahari dan angin sore. Why? Aku hanya berjalan-jalan di dunia maya, pantat ini terlalu setia rupanya dengan kursi kamar dan tanganku terlalu erat bergandengan dengan laptop. Jadi ada yang punya ide bagaimana caranya memisahkan mereka? Mungkin akan kucoba metode adu domba atau cemburu-cemburuan.
Sampai akhirnya bertamu di akun seorang sahabat, melihat satu demi satu apa yang disebut status, tak perlu susah menebak apa yang sedang di hati, tertulis tersurat dalam akun nya. Galau rupanya, dan masih dengan cerita-cerita yang sama, dengan perasaan yang sama, hanya waktu saja yang terus berjalan, semakin berat buat dia dan waktu untuk bersahabat, karena dia tak bisa tinggalkan yang lalu. Punggungnya masih tertulis, " masa lalu", matanya masih berusaha melihat kebelakang, kau tak takutkah sahabat, akan menabrak tembok atau pohon??

Sadarkah teman- teman, 70 persen yang orang keluhkan adalah tentang "kamu dan dia"? Mungkin memang hati kita yang beranjak dewasa, dan "dia" sebagai media nya, tapi terpuruk bukan selalu jalan terbaik...

Spesial untuk sahabatku yang tinggal di sebrang jawa,,Rindu ber chit chat denganmu

random from google


6 comments:

  1. koment ini mungkin gak nyambung, tapi disambung2kan saja lah. :)

    kesalahan terbesar orang yang terluka dengan masa lalu, adalah dia tidak berusaha menyembuhkan lukanya, malah tetap membiarkannya berdarah dan membusuk.! kesalahan ini bisa menjadikannya memandang dengan prasangka buruk sama Tuhan. entahlah.. dengan melihat dari balik pintu saya memandangnya seperti itu.. mungkin berbeda apabila melihatnya dari celah-celah jendela. :)

    BalasHapus
  2. wah jadi penasaran sama si dia yang di seberang pulau? hehe
    banyak cin orang yg msh terpaku pada luka masa lalu, dan mungkin fb cm satu2nya sarana untuk mengungkapkan isi hatinya kpd si dia,dukunglah dia meski kita merasa jengah, mungkin dia cm ingin di dengarkan :)

    BalasHapus
  3. roe : karena kadang orang suka bertahan dengan lukanya, mungkin dia masih punya harapan untuk seseorang yang seharusnya bisa menyembuhkan lukanya!:)

    know me better : iya, dia mungkin hanya butuh bercerita, sebenarnya posting ini juga tertuju padaku,haha..

    BalasHapus
  4. koment lagi ahh.. hehe..

    saya pernah terluka, lama sekali (2 tahun seperti usia libur saya dari ngeblog), pernah berharap ada yang mau menyembuhkan luka saya. tapi justru disitulah kesalahan saya. berharap menunggu seorang malaikat datang lalu meneyembuhkan luka saya, padahal luka itu bisa saya obati sendiri..! dalam keterlukaan itu, saya membaca buku "DALAM DEKAPAN UKHUWAH" karya salim a fillah, sedikit tersentak dan semacam kena sentilan dia.. bahwa kesalahan terbesar seorang yang terluka itu karena dia tak mau mengobati lukanya.. saya mengamini sentilan ini. pada akhirnya saya sadar, bahwa membiarkan luka itu terus menganga sama saja menyerahkan diri kita pada monster ganas yang bernama "WAKTU". sadar gak sadar usia jalan terus.! menyesal sudah terlembat.. saya cm bisa mengambil hikmah.

    surat sahabat 1 ini mungkin buat temannya mbak cindy, saya mungkin gak mengenalnya, tapi sampaikan salam saya "obati lukamu sendiri, jangan menunggu" menunggu sama saja membunuh waktumu sendiri"

    ini cuma share pengalaman pribadi, tak ada maksud berdebat.. hanya ingin saling mengingatkan sesama muslim.. ya seperti kata salim a fillah "dalam dekapan ukhuwah" kita saling memberi nasihat untuk orang2 seiman kita.

    maaf kalau koment kiranya tak berkenan. hehe..

    salam ukhuwah..!!

    BalasHapus
  5. setuju sama bang roe,hehe jadi penasaran dng buku nya pak Salim A fillah

    BalasHapus
  6. know me better!:
    buku2nya bagus, banyak ibrah disana.! saya rekomendasikan buku "DALAM DEKAPAN UKHUWAH" buat dibaca. hehe..

    yg punya blog bingung, tempatnya jadi tempat ngobrol. hehe..

    afwan.. *kabooorr ahhh. :)

    BalasHapus